Gradasiin, OKI – Sekretaris Jenderal (Sekjend) Gerakan Mahasiswa Kecamatan Jejawi (Gemawi), Andini, mendorong pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya untuk lebih aktif mengedukasi masyarakat terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi di wilayah Ogan Komering Ilir, khususnya Kecamatan Jejawi.
Menurut Andini, kebakaran lahan bukan hanya mengancam lingkungan, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan warga, aktivitas pertanian, serta perekonomian desa. “Kami mendengar bahwa masih banyak warga yang belum memahami bahaya membakar lahan secara sembarangan. Edukasi harus dilakukan secara masif, tidak hanya ketika musim kemarau tiba,” ujarnya saat ditemui dikediamannya, Selasa (23/07).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, Dinas Lingkungan Hidup, serta lembaga swadaya masyarakat untuk menyusun program kampanye sadar lingkungan yang mudah dipahami masyarakat, terutama petani dan peladang tradisional.
“Pemerintah harus hadir dengan bahasa yang mudah dipahami, bisa melalui sosialisasi rutin, pemasangan spanduk peringatan, atau edukasi langsung dari rumah ke rumah. Jangan hanya mengandalkan patroli saat api sudah membesar,” tegasnya.
Gemawi juga mendesak agar regulasi larangan pembakaran lahan ditegakkan secara adil, tidak hanya menyasar masyarakat kecil tetapi juga mengawasi aktivitas perusahaan besar yang membuka lahan secara ilegal.
Lebih lanjut, Andini mengatakan pihaknya tengah menyiapkan program bersama Karang Taruna dan komunitas pemuda desa untuk menggelar “Pelatihan Desa Siaga Karhutla” dalam waktu dekat. Pelatihan ini akan difokuskan pada peningkatan kapasitas warga dalam mendeteksi dini titik api, penggunaan alat pemadam sederhana, serta pelaporan cepat kepada pihak berwenang.
“Perubahan perilaku hanya akan terjadi jika edukasi dilakukan terus-menerus dan dilibatkan langsung masyarakat desa sebagai subjek utama,” pungkasnya. (B1)
EmoticonEmoticon